KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga
dapat menyelesaikan tugas makalah “Etika Bisnis” yang berjudul “Etika Produksi
dan Pemasaran” dan menjadi salah satu tugas dari mata kuliah Etika Bisnis ini
dengan baik dan lancar.
Penyusunan makalah
tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab
itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kami ingin mengucapkan terima
kasih.
Sebagai penyusun
makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya sebagai referensi
tambahan di bidang Etika Bisnis.
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………… 1
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………….. 2
BAB.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…………………………………………………………… 3
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….... 3
1.3 Tujuan
Makalah…………………………………………………………… 4
BAB.II.
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Etika Produksi..…………………………………………….. 5
2.2 Pentingnya Etika Produksi………..…………………………………….... 5
2.3 Pandangan Kontrak Kewajiban
Produsen Terhadap Konsumen………….. 6
2.4 Pengertian Etika Pemasaran…………………………………………..…... 8
2.5 Ruang Lingkup Etika
Pemasaran………………………………………….. 8
2.6 Langkah-langkah Menerapkan Etika
Pemasaran………………………….. 8
2.7 Hal-hal Yang Tidak Sesuai Dengan
Etika Pemasaran…………………….. 10
BAB.III. PENUTUP
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………….. 11
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Etika adalah seperangkat
prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salah.
Sedangkan produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna barang dengan
menggunakan sumberdaya yang ada
Etika
Produksi adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan
tentang benar dan salahnya hal hal yang dikukan dalam proses produksi atau dalam
proses penambahan nilai guna barang.
Etika
pemasaran berkaitan dengan prinsip-prinsip moral di balik operasi dan regulasi
pemasaran. Tanggung jawab sosial Seorang manajer pemasaran meliputi
pengembangan program pemasaran dan meningkatkan kesadaran dan penerimaan
ide-ide dan praktek-praktek sosial.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
Pengertian Etika
Produksi?
Pentingnya Etika
Produksi?
Pandangan kontrak
kewajiban produsen kepada konsumen?
Pengertian Etika
Pemasaran?
Ruang Lingkup Etika
Pemasaran?
Hal-hal yang wajib diperhatikan
dalam etika pemasaran?
1.3 TUJUAN
MAKALAH
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah dengan judul “Etika Produksi dan Pemasaran”
adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Etika
Bisnis.
2. Melatih
mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi untuk mata
kuliah Etika Bisnis.
3. Menambah
wawasan dan pengetahuan
tentang Etika Bisnis dalam hal Etika Produksi dan Pemasaran.
4. Memahami
secara utuh tentang Etika Produksi dan Pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN
ETIKA PRODUKSI
Etika
adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang
benar dan salah. Sedangkan produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna
barang dengan menggunakan sumberdaya yang ada
Jadi, Etika Produksi adalah seperangkat
prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salahnya hal
hal yang dikukan dalam proses produksi atau dalam proses penambahan nilai guna
barang.
Tujuan Produksi antara lain :
1. Memperbanyak jumlah barang dan jasa
2.
Menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi
3.
Memenuhi kebutuhan sesuai dengan
peradaban
4. Mengganti
barang-barang yang rusak atau habis
5. Memenuhi
pasar dalam negeri untuk perusahaan dan rumah tangga
6. Memenuhi
pasar internasional
7. Meningkatkan
kemakmuran
2.2 PENTINGNYA ETIKA PRODUKSI
Dalam proses produksi, subuah produsen pada
hakikatnya tentu akan selalu berusaha untuk menekan biaya produksi dan berusaha
untuk mendapatkan laba sebanyak banyaknya. Dalam upaya produsen untuk
memperoleh keuntungan, pasti mereka akan melakukan banyak hal untuk
memperolehnya. Termasuk mereka bisa melakukan hal hal yang mengancam
keselamataan konsumen. Padahal konsumen dan produsen bekerjasama. Tanpa
konsumen, produsen tidak akan berdaya. Seharunyalah produsen memeberi perhatian
dan menjaga konsumen sebagai tanda terima kasih telah membeli barang atau
menggunakan jasa yang mereka tawarkan. Namun banyak produsen yang tidak
menjalankan hal ini. Produsen lebih mementingkan laba. Seperti banyaknya kasus
kasus yang akhirnya mengancam keselamatan konsumen karena dalam memproduksi,
produsen tidak memperhatikan hal hal buruk yang mungkin terjadi pada konsumen.
Bahkan, konsumen ditipu, konsumen ditawarkan hal-hal yang mereka butuhkan, tapi
pada kenyataannya, mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan mereka tidak
memperoleh sesuai dengan apa yang ditawarkan.
2.3 PANDANGAN KONTRAK KEWAJIBAN PRODUSEN TERHADAP
KONSUMEN
Hubungan
antara perusahaan dengan konsumen pada dasarnya merupakan hubungan kontraktual,
dan kewajiban moral perusahaan pada konsumen adalah seperti yang diberikan
dalam hubungan kontraktual.
Jadi,
perusahaan berkewajiban untuk memberikan produk sesuai dengan karakteristik
yang dimaksud dan konsumen memiliki hak korelatif untuk memperoleh produk
dengan karateristik yang dimaksud.
a. Kewajiban
untuk Mematuhi
Kewajiban untuk memberikan suatu produk dengan
karakteristik persis seperti yang dinyatakan perusahaan, yang mendorong
konsumen untuk membuat kontrak dengan sukarela dan yang membentuk pemahaman
konsumen tentang apa yang disetujui akan dibelinya.
Jadi, pihak
penjual berkewajiban memenuhi klaim yang dibuatnya tentang produk yang dijual.
Tidak seperti Wintherop Laboratories memasarkan produk penghilang rasa sakit
yang oleh perusahaannya diklaim sebagai obat nonaddictive (tidak menyebabkan
ketergantungan). Selanjutnya seorang pasien yang menggunakan produk tersebut
menjadi ketergantungan dan akhirnya meninggal karena over dosis.
b.
Kewajiban untuk Mengungkapkan
Penjual
yang akan membuat perjanjian dengan konsumen untuk mengungkapkan dengan tepat
apa yang akan dibeli konsumen dan apa saja syarat penjualannya. Ini berarti
bahwa penjual berkewajiban memberikan semua fakta pada konsumen tentang produk
tersebut yag dianggap berpengaruh kepada keputusan konsumen untuk membeli.
Contoh, jika pada sebuah produk yang dibeli
konsumen terdapat cacat yang berbahaya atau beresiko terhadap kesehatan dan
keamanan konsumen, maka harus diberitahu.
c.
Kewajiban untuk Tidak Memberikan Gambaran
yang Salah
Penjual harus menggambarkan produk yang ia
tawarkan dengan benar, ia harus membangun pemahaman yang sama tentang barang
yang ia tawarkan di piiran konsumen sebagaimana barang tersebut adanya. Jangan
sampai terjadi Misrepresentasi bersifat koersif , yaitu, seseorang yang dengan
sengaja memberikan penjelasan yang salah pada orang lain agar orang tersebut
melakukan sesuatu seperti yang diinginkannya, bukan seperti yang diinginkan
orang itu sendiri apabila dia mengetahui yang sebenarnya.
Contoh: pembuat perangkat lunak atau perangkat
keras computer memasarkan produk yang mengandung ‘bug’ atau cacat tanpa
memberitahu tentang fakta tersebut.
d.
Kewajiban untuk Tidak Memaksa
Penjual berkewajiban untuk tidak memanfaatkan
keadaan emosional yang mungkin mendorong pembeli untuk bertindak secara
irasional dan bertentangan dengan kepentingannya, tidak memanfaatkan
ketidaktahuan, ketidakdewasaan, kebodohan, atau faktor lain yang mengurangi
atau menghapuskan kemampuan pembeli untuk menetapkan pilihan secara bebas.
Terdapat
3 hal penting yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam berbisnis:
(1) Transparansi
Masyarakat
ingin mengetahui tentang operasi perusahaan. Posisi etis dari perusahaan harus
jelas bagi para pembeli agar mereka dapat menilai. Hal ini biasanya bisa
dilakukan pada perusahaan yang sudah menjadi perusahaan publik.
(2) Kejujuran
Ketidakjujuran
adalah aspek kritis terbesar dalam etika bisnis. Pemberian label yang salah
atau tidak lengkap, harga yang membingungkan dapat merugikan konsumen.
Kejujuran ini juga meliputi perilaku perusahaan, staf dan personil lainnya yang
berkaitan dengannya.
(3) Kerendahan
Hati
Perusahaan
harus mencegah untuk menggunakan kekuatan atau uangnya untuk mengamankan
posisinya.
2.4 PENGERTIAN ETIKA PEMASARAN
Etika
pemasaran berkaitan dengan prinsip-prinsip moral di balik operasi dan regulasi
pemasaran. Tanggung jawab sosial Seorang manajer pemasaran meliputi
pengembangan program pemasaran dan meningkatkan kesadaran dan penerimaan
ide-ide dan praktek-praktek sosial.
2.5 RUANG LINGKUP ETIKA PEMASARAN
Ada
tiga hal yang menyangkut dalam ruang lingkup etika pemasaran, antara lain:
1.
Manajer pemasaran harus menerima
tanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan mereka.
2.
Manajer pemasaran harus menahan diri
dari sengaja merugikan; mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang
relevan; dan akurat mewakili diri mereka sendiri, perusahaan mereka, dan merek
mereka.
3.
Manajer pemasaran harus melakukan segala
upaya untuk memastikan bahwa pilihan dan tindakan mereka melayani kepentingan
terbaik dari semua pelanggan, organisasi, dan masyarakat terkait.
2.6 LANGKAH – LANGKAH MENERAPKAN ETIKA PEMASARAN
Etika
pelaksanaan sepanjang tiga tahapan
proses perencanaan memungkinkan perusahaan untuk menentukan karakter dan citra
publik. Sebuah rencana pemasaran adalah cetak biru yang komprehensif yang
menguraikan upaya pemasaran secara keseluruhan organisasi. proses pemasaran
dapat diwujudkan dengan menerapkan bauran pemasaran, dan derajat keberhasilan
(berdasarkan langkah-langkah tertentu) dapat menunjukkan bagaimana mengontrol
iterasi masa depan rencana pemasaran.
1.
Mempromosikan
Etika dalam Tahap Perencanaan
Sumber
utama dari konteks untuk rencana pemasaran adalah tujuan dan misi perusahaan.
Misi perusahaan dapat dianggap sebagai definisi apa organisasi ini atau apa
yang dilakukannya. Definisi ini tidak boleh terlalu sempit, atau akan
menyempitkan perkembangan organisasi. Di sisi lain, seharusnya tidak terlalu
lebar atau akan menjadi tidak berarti; “Kami ingin membuat keuntungan” terlalu
umum untuk membantu dalam mengembangkan rencana spesifik.
Untuk
memasukkan etika ke dalam tahap perencanaan, misi perusahaan harus
didefinisikan dalam hal melayani pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka
daripada tujuan perusahaan-sentris seperti membuat uang paling banyak.
Mungkin faktor yang paling penting
dalam mempromosikan etika selama fase perencanaan mendefinisikan “visi
perusahaan.” Sebagai contoh, semua kegiatan pemasaran IBM yang didukung oleh
filosofi “layanan pelanggan.” Yang jelas, visi didefinisikan dapat memandu
semua tingkat staf dalam tindakan mereka dan pada gilirannya menyediakan
pelanggan dengan pengalaman yang seragam.
2.
Mempromosikan Etika dalam Tahap Implementasi
Tahap implementasi
melibatkan menempatkan strategi pemasaran dalam tindakan dengan menggunakan
bauran pemasaran (Harga, Promosi, Produk, dan Place). Setiap perusahaan akan
mendasarkan rencananya pada kebutuhan rinci pelanggan dan strategi yang dipilih
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dari segi harga, praktik yang tidak etis
dapat mencakup persekongkolan tender atau predatory pricing. Ini adalah tanggung
jawab perusahaan untuk terlibat dalam penentuan harga pasar wajar untuk
memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan produk terbaik yang tersedia.
Perusahaan juga harus
menggunakan metode promosi yang menghindari iklan negatif dan mempromosikan
kebenaran dan kejujuran tentang suatu produk. Sebagai contoh, DishTV dan
DirecTV keduanya terlibat dalam iklan negatif dengan menyoroti kelemahan
kompetisi mereka pada faktor-faktor seperti jumlah saluran, bukan hanya
menyoroti keuntungan mereka sendiri.
Ketika memutuskan pada penempatan
produk, perusahaan harus memastikan bahwa produk yang ditawarkan kepada semua
pelanggan dengan kebutuhan untuk itu, terlepas dari karakteristik demografi
mereka. Menempatkan produk dengan pengecualian pasar tidak etis berdasarkan
kualitas seperti etnis dapat berdampak negatif terhadap perusahaan.
3.
Mempromosikan
Etika dalam Tahap Kontrol
Tahap akhir dari proses
perencanaan pemasaran adalah untuk menetapkan target untuk memantau kemajuan.
Tahap pengendalian perencanaan pemasaran melibatkan mengukur keberhasilan
rencana melalui analisis tindakan kuantitatif seperti penjualan, pangsa pasar,
dan biaya. Dengan demikian, penting untuk memasukkan kedua jumlah dan rentang
waktu ke tujuan pemasaran (misalnya, untuk menangkap 20 persen nilai pasar
dalam waktu dua tahun) dan ke dalam strategi yang sesuai.
Salah satu metode untuk
mempromosikan perilaku etis dalam tahap kontrol adalah untuk berhati-hati
terhadap invasi privasi sementara mendapatkan data. Pemasar harus menghormati
hak-hak pelanggan mereka untuk anonimitas atau bahkan untuk tidak
berpartisipasi. Perilaku lain yang tidak etis untuk melihat keluar untuk di
kontrol fase membuat penilaian stereotip cepat pada kelompok besar hanya
didasarkan pada beberapa pelanggan. Etis melakukan penelitian pasca-pelaksanaan
akan memungkinkan perusahaan untuk mengontrol eksekusi masa depan strategi
pemasaran.
2.7 HAL-HAL TIDAK SESUAI DENGAN ETIKA PEMASARAN
1.
Menutupi kelemahan produk
2.
Melebih-lebihkan kemampuan produk
3.
Memanipulasi perasaan konsumen
4.
Tidak menyampaikan informasi dengan
benar
5.
Mengecoh konsumen dengan meniru fitur
produk lain
BAB III
KESIMPULAN
Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip
dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salah. Sedangkan produksi
adalah suatu kegiatan menambah nilai guna barang dengan menggunakan sumberdaya
yang ada
Etika Produksi adalah
seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan
salahnya hal hal yang dikukan dalam proses produksi atau dalam proses
penambahan nilai guna barang.
Etika
pemasaran berkaitan dengan prinsip-prinsip moral di balik operasi dan regulasi
pemasaran. Tanggung jawab sosial Seorang manajer pemasaran meliputi
pengembangan program pemasaran dan meningkatkan kesadaran dan penerimaan
ide-ide dan praktek-praktek sosial.
Dapat ditarik garis besar dari
pengertian Etika Produksi dan Etika Pemasaran, bahwa semua hal baik dalam
produksi dan pemasaran memiliki aturan yang jelas dan tidak boleh menyalahi
aturan. Sebab segala sesuatu di negara ini telah diatur oleh undang-undang yang
ditetapkan oleh pemerintah dan perusahaan itu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
assalamu'alaykum... boleh kenalan nda?
BalasHapus